Saturday, July 16, 2011

Capaian Kinerja Pemerintah Kota Banjar 2009-2010

Logo Kota Banjar

Kota Banjar adalah Kota yang masih relatif muda jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Jawa Barat. Namun, Pemerintah Kota Banjar telah berusaha melaksanakan serangkaian terobosan kegiatan pembangunan, dalam upaya meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakatnya .
Upaya-upaya tersebut mulai terwujud. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan sarana prasarana Pemerintahan dan sarana pelayanan masyarakat lainnya.
Prasarana pemerintahan, transportasi, sumberdaya air, penerangan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, merupakan tonggak dasar pembangunan yang terus dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan oleh Pemerintah Kota Banjar.
Infrastruktur transportasi hampir secara keseluruhan telah tersentuh, mulai jalan propinsi, perkotaan, perdesaan bahkan hingga tembus ke wilayah dusun.
Selain mulusnya jalan, beberapa jembatan penghubung yang telah dibangun, seperti jembatan Lengensari, membuka akses hubungan budaya, sosial dan perekonimian dengan wilayah Jawa Tengah.
Kota Banjar menerapkan beberapa indikator yang dijadikan tolok ukur pelaksanaan pembangunan. Secara keseluruhan komponen tersebut bermuara pada pembangunan manusia yang ditunjukan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Model pembangunan yang digunakan bertujuan untuk memperluas peluang agar penduduk hidup layak. Tujuan tersebut akan dapat tercapai jika setiap orang memperoleh peluang yang seluas-luasnya untuk hidup sehat dan panjang umur, pendidikan dan ketrampilan serta mempunyai pendapatan yang diperlukan hidup.
Untuk mewujudkanya Pemerintah Kota Banjar telah menempuh langkah-langkah program pembangunan, diantaranya sebagai berikut :
  1. Pembangunan prasarana pemerintahan. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun, diantaranya sarana gedung perkantoran. Antara lain: Pendopo Gedung Negara, Kantor Walikota Banjar, Sekretariat Daerah, OPD dan Membantu memfasilitasi pembangunan Kantor Instansi Vertikal seperti Kejaksasaan Negeri, Polisi Resort Kota, Lembaga Pemasyarakatan Kota, Gedung Samsat, Dandenpom, BPS dan Kantor Departemen Agama Kota Banjar.
  2. Untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat telah dibangun sarana prasarana jalan dan jembatan antara lain peningkatan badan jalan dengan pola hot mix sampai ke desa-desa, pembangunan jembatan yang menghubungkan poros jalan perbatasan Jabar-Jateng (Langensari Kota Banjar - Dayeuh luhur Kabupaten Cilacap). Pembangunan Jembatan Binangun yang menghubungkan wilayah perbatasan selatan Kota Banjar - Kabupaten Ciamis. Membuka jalur-jalur transportasi dari dan ke Kota Banjar untuk memudahkan dan melancarkan perekonomian masyarakat. Ini adalah merupakan investasi jangka panjang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Banjar.
  3. Selain bidang ekonomi bidang pendidikan merupakan prioritas utama di Kota Banjar, investasi dibidang ini meliputi: Pembebasan Biaya Pendidikan mulai Tingkat Usia Dini, Sekolah Dasar dan Menengah. Bagi siswa dan mahasiswa yang berprestasi dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Banjar.
  4. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah Kota Banjar telah melakukan terobosan dengan membebaskan biaya pengobatan bagi masyarakat di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Banjar dan membebaskan biaya pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar bagi masyarakat yang tidak mampu.
  5. Dalam Bidang Usaha Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Banjar telah melakukan berbagai terobosan dalam upaya mendangkrak semangat kewirausahaan masyarakat, antara lain: bantuan stimufan modal usaha baik bagi kelompok Usaha Kecil dan Menengah maupun individu yang dianggap memiliki potensi dan layak untuk dikembangkan. Seperti pengrajin makanan olahan, ukiran, meubeulair, pedagang warungan, jasa mekanik dan sejenisnya.
  6. Di Bidang Perdagangan, jenis produk kebutuhan masyarakat tingkat menengah ke bawah menjadi sorotan utama Pemerintahan Kota Banjar. Meliputi kebutuhan rumah tangga, termasuk pakaian jadi. Produksi masyarakat ini bukan hanya dipasarkan di Kota Banjar saja, melainkan dipasarkan pula ke luar Kota Banjar. Beberapa diantaranya seperti ukiran dan miniatur alat musik, bahkan diekspor ke luar negeri.
  7. Sebagai implementasi kesiapan Kota Banjar untuk melakukan pengenalan produk dan pemasaran hasil poduksi masyarakat, Pemerintah Kota Banjar membuka galeri (lapak, tempat pemasaran) di beberapa Kota Besar. Diantaranya di Pasar Caringin Bandung dan Cipulir Jakarta Selatan.
  8. Obsesi Kota Banjar sebagai pemasok kebutuhan daging Jawa Barat, secara bertahap mulai dilakukan. Yaitu dengan memperbanyak kelompok tani dalam pembesaran ternak, baik sapi maupun kambing.
  9. Di bidang pariwisata, Pemerintahan Kota Banjar mengoptimalkan Sumber Daya alam yang ada. Diantaranya menata beberapa objek Wana Wisata. Diantaranya Situ Mustika, Gunung Babakan dan Rawa Onom. Kerjasama dengan pihak Perum Perhutani dan PJKA menghasilkan beberapa lahan rekreasi seperti Tempat Peristirahatan Kawasan Parungsari. Wisata alur Sungai Citanduy dalam tempo yang tidak terlalu lama akan segera terwujud. Sedangkan "Water Park" di kawasan Parung Lesang telah beroperasi sejak Januari 2010. Arena wisata ini bukan hanya objek wisata air saja, melainkan dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya. Pada akhirnya arena ini bukan saja menjadi tujuan wisata, akan tetapi sekaligus akan menjadi alternatif persinggahan bagi mereka yang bertujuan wisata ke Pangandaran maupun ke Jawa Tengah.

Hal-hal yang disebutkan di atas, baru sebagian yang bisa dipaparkan. Pembangunan Kota Banjar sedang berjalan dan akan terus berjalan, untuk mencapai tujuan “Dengan Iman dan Takwa Kita Wujudkan Banjar Menuju Kota Agropolitan Termaju di Priangan Timur Jawa Barat".

Wednesday, July 13, 2011

PNPM di Desa Cisaga Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis

Beberapa tahun terakhir pemerintah meluncurkan program "pinjaman lunak" yang ditujukan kepada masyarakat dan lingkungan untuk mendukung kelancaran pembangunan di tingkat dasar. PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri, itulah program tersebut. 
Menurut situsnya, PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.
Tujuan pelaksanaan PNPM Mandiri diantaranya adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Lebih khusus lagi PNPM bertujuan untuk:
  • Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
  • Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel.
  • Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor)
  • Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
  • Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
  • Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.
  • Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.
PNPM ditujukan kepada setiap lingkungan masyarakat untuk memperlancar pembangunan disegala bidang di lingkungan yang dimaksud. Lingkungan sasaran ...

Sunday, July 3, 2011

PERSIAPAN PEMILU 2014 INDONESIA

Beberapa hari kebelakang seseorang yang mengaku dari sebuah "bakal" partai datang bersilaturahmi. Ia bertutur layaknya seorang aktifis politik yang telah cukup fasih dalam berorasi. Di ujung pembicaraan ia menyampaikan maksud bahwa kebutuhan "bargainning" sesama kader muda sangat diperlukan untuk dapat memajukan Indonesia yang masih dan selalu terpuruk.
Ia menyatakan bahwa dari 37 provinsi dibawah naungan merah-putih (Indonesia), hampir 22 daerah telah mempunyai Dewan Pimpinan Cabang dan hampir semua kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis telah mempunyai Pimpinan Anak Cabang (PAC).

Sri Mulyani Indrawati
Partai ini mengusung nama seorang mantan mentri cerdas dan cantik yang dihormati berbagai lembaga keuangan dunia. Sri Mulyani Indrawati, itulah orang cerdas yang dibuang "Indonesia" (DPR) dan akhirnya menjadi pejabat di lembaga keuangan internasional. Partai yang disodorkan bernama SRI (sama dengan nama sang mantan mentri terbuang), singkatan dari Serikat Rakyat Independen (maaf kalo salah). Ia mengajak untuk bergabung dengan membentuk PAC di Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis, sekaligus mengurus berbagai birokrasi dan administrasinya.


Hati dan pikiran berputar dan menimbang berbagai perkataan sang kader yang menawarkan kepemimpinan di Anak Cabang ini. Sempat terlintas untuk menandatangani pernyataan kesetiaan, tapi akhirnya urung dilakukan, dengan alasan yang sedikit melankolis.